Thursday, May 31, 2012

Hakikat Cinta

Hakikat Cinta
Cinta adl sebuah amalan hati yg akan terwujud dlm lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dgn apa yg diridhai Allah mk ia akan menjadi ibadah. Dan sebalik jika tdk sesuai dgn ridha-Nya mk akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adl ibadah hati yg bila keliru menempatkan akan menjatuhkan kita ke dlm sesuatu yg dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, May 22, 2012

Menguak Misi Dibalik Imunisasi

Qodarulloh, setelah mencari-cari informasi, bukan hanya ilmu tentang baik atau buruk sebenarnya vaksinasi tersebut, saya justru mendapatkan lebih, tentang indikasi kuat adanya konspirasi Yahudi –lagi-lagi Yahudi Laknatulloh- di balik program vaksinasi ini. Berikut saya ringkaskan artikel "Imunisasi, Siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi" dalam Tabloid Bekam pada edisi yang mengangkat Imunisasi sebagai topik utamanya. Semoga bermanfaat.

Apa itu Imunisasi/Vaksinasi?

Bila bibit penyakit penderita TBC, Hepatitis, Meningitis, HIV, Campak, Polio atau penyakit lainnya yang menyarang di tubuh seseorang diambil lantas diolah sedemikian rupa entah dengan istilah dilemahkan atau dilumpuhkan, kemudian bibit penyakit tersebut diperbanyak lalu disuntikkan ke tubuh Anda atau anak Anda! Apakah dengan sukarela Anda menerimanya? Aksi memasukkan bibit penyakit inilah yang akrab disebut vaksinasi atau imunisasi.

Vaksin berasal dari kata vaccinia penyebab infeksi cacar pada sapi. Secara umum, vaksin adalah suatu bahan yang diyakini dapat melindungi orang dari penyakit. Vaksinasi adalah usaha merangsang daya tahan tubuh dengan memasukkan bibit penyakit yang dilemahkan dan diproses dengan bahan lain.

Sebenarnya vaksinasi atau imunisasi tidak ada hubungannya dengan peningkatan daya tahan tubuh mengingat fungsinya hanya sebagai perangsang sejauh mana daya tahan tubuh seseorang. Padahal daya tahan tubuh/sistem imunitas perlu dilatih berulang-ulang agar selalu siap bila ada mikroorganisme masuk ke tubuh.

"Maka dari itu, yang kita dengar vaksin harus disuntikkan berkali-kali, bila tidak tubuh tidak membentuk sistem imunitasnya. Namun, pada kenyataannya walaupun telah diimunisasi, tetap saja masih banyak yang terkena penyakit. Kenapa ini bisa terjadi, kemungkinan karena kesalahan cara mem-vaksin, penyimpanannya, atau karena vaksin memang tidak efektif." ungkap dr. Agus Rahmadi, pengasuh Klinik Sehat.

"Sebenarnya vaksin diberikan hanya untuk jaga-jaga (preventif)/belum tentu terjadi. Apakah dengan alasan jaga-jaga, kesehatan justru harus dikorbankan (dipertaruhkan)? Belum lagi vaksin banyak menggunakan unsur haram. Kenapa tidak dengan tahnik, konsumsi madu, dan habbatussauda yang telah terbukti meningkatkan sistem imunitas?", lanjutnya.

Sejarah Vaksin

Vaksinasi sesungguhnya adalah salah satu dari sekian banyak perilaku keji Yahudi dalam usaha mereka untuk menguasai dunia dengan menyebarkan racun/kuman pembunuh kepada bangsa lain, terutama kaum muslimin.

Diungkapkan dalam Deadly Mist, vaksin dijadikan senjata biologis pemusnah massal sistematis oleh zionis dan kroninya sejak abad ke-18, diawali oleh Jenderal Jeffrer Amherst yang menghabisi suku Indian dengan menyebarkan kuman dan penyakit yang disisipkan dalam selimut dan handuk yang dibagikan ke suku tersebut.

Pada abad ke-19, serum/kuman, virus, dan materi berbahaya lainnya dijadikan senjata senjata biologi dalam peperangan atau pemusnahan massal serta penyebaran racun yang menghancurkan otak dan sistem saraf pusat.

Pada abad ke-20, vaksin modern dikelola oleh Flextner Brothers, yang penelitiannya tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh keluarga Rockefeller yang merupakan salah satu keluarga paling berpengaruh di dunia dan bagian dari Zionis International yang memprakasai pendirian WHO dan lembaga dunia lainnya.

Singkatnya, dari data historis, vaksinasi merupakan bagian dari strategi dan misi "pengendalian" jumlah penduduk oleh Zionisme International dalam rangka menggapai misi New World OrderI. Mereka meraup dua keuntungan sekaligus, "pengendalian" jumlah penduduk dan menuai keuntungan yang besar.

Vaksin dan Kepentingan Bisnis

Boleh jadi pula niat busuk Yahudi dalam program vaksinasi ini senada dengan teori bila ingin senjata laku, maka ciptakan perang. Dalam hal ini bila ingin obat laku, ciptakan penyakit! Dengan strategi ini, Yahudi berusaha membuat bangsa lain menderita sekaligus menguras isi kantongnya dengan alasan kesehatan. Sasaran vaksin adalah negara-negara berkembang yaitu Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Yang mengambil keuntungan adalah negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Adanya kepentingan bisnis dan siasat merusak kesehatan manusia di balik imunisasi ini semakin mudah dipahami apalagi bila dicermati bahwa imunisasi/vaksinasi merupakan perbuatan yang membingungkan dan sulit dipahami dan diterima akal sehat serta bertentangan dengan aturan Islam.

Permasalahan Vaksin Lainnya

Vaksin yang selama ini dikembangkan adalah salah satu produk farmasi, dimana kehalalan produk-produk farmasi sendiri dikritisi oleh Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim. Ketus MUI pun menegaskan bahwa hukum mengkonsumsi obat dan vaksin sama dengan hukum mengkonsumsi makanan, yakni harus halal. Bahkan boleh jadi, bila dikaji, pemberian vaksin juga bertentangan dengan aturan Badan POM RI yang tidak memberikan izin edar produk yang bersumber dari bahan tertentu.

Penggunaan bahan haram dalam pembuatan vaksin pun diakui oleh produsen vaksin terbesar di Indonesia, PT. Biofarma, seperti pernah diungkapkan oleh Drs. Iskandar, Apt., MM., ketika menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT. Biofarma bahwa enzim tripsin babi masih digunakan dalam pembuatan vaksin, khususnya vaksin polio (IPV).

Sementara Kepala Divisi Produksi vaksin virus PT. Biofarma, Drs. Dori Ugiyadi mengatakan, "Di Biofarma, kita menggunakan sel ginjal monyet untuk produksi vaksin polio dan sel embrio ayam untuk produksi vaksin campak."

Logika Vaksin

Bayi yang baru lahir dianugerahi oleh Allah tubuh yang sempurna, lengkap dengan sistem kekebalan tubuh. Bayi yang belum tahu apa-apa, belum mengenal selain tangis dan tawa, makan/minum, dan tidur tentu tak mampu menolak apa pun yang duimasukkan ke tubuhnya. Ayah ibu lah yang memilah dan memilih apa yang terbaik untuk ditelen atau dimasukkan ke tubuh buah hatinya.

Mungkinkah orang tua membiarkan begitu saja ragam racun ditelan dan bersarang di pembuluh darah dan organ-organ tubuh anak kesayangannya? Di sisi lain, mungkinkah racun merupakan media yang tepat untuk menjaga kesehatan? Bayangkan pula bila racun tersebut berasal dari babi, bangkai, darah dan nanah! Mungkinkah seseorang yang karena hanya ingin menguji daya tahan tubuhnya harus menelah bahan-bahan haram dan berbahaya?

Bukankah vaksinasi hanya menambah orang yang terinfeksi penyakit dan terjadinya penyebaran penyakit di daerah/negara tertentu padahal sebelumnya aman-aman saja?

Hentikan Vaksin!

Setelah merenungkan agenda busuk Yahudi serta dampak buruk vaksin, cukup banyak tenaga medis yang menghentikan dan menentang vaksinasi, baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

Bidan Emma, menghentikan program imunisasi di kliniknya karena tidak ingin men-dzolimi bayi dan masyarakat dengan memasukkan barang-barang haram dan membahayakan kesehatan. Menurutnya, semisal vaksin hepatitis B membuat organ-organ tubuh bayi terutama liver menjadi sangat terpaksa merespon virus-virus dan zat kimia sehingga memungkinkan terjadinya kelemahan liver untuk tahap kehidupan berikutnya.

Dr. Fadilah Supari saat menjabat sebagai Menteri Kesehatan secara terang-terangan mendesak kajian ulang mengenai kebaradaan Namru 2 (Naval Mediacal Research Unit), proyek riset militer AS dalam masalah vasin. Selain itu, dia juga menentang proyek jual beli virus flu burung dan bisnis-bisnis kotor Amerika lainnya.

Siti Fadilah, anggota Dewan Penasihat Presiden, mengamati adanya konspirasi AS dan WHO dalam mengembangkan senjata biologis virus flu burung sehingga ia dinilai "membuka kedok" WHO yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang merugikan negara-negara miskin.

Bahkan Amerika Serikat sendiri telah mendirikan The Vaccine Adverse Events Reporting Sistem (VAERS) yang mencatat berbagai reaksi buruk yang disebabkan oleh berbagai program vaksinasi. Menurut laporan VAERS, tercatat 244.424 kasus, dengan 2.866 kasus berujung kematian sejak tahun 1999-2002.

Demikan pula masyarakat di AS, Kanada, dan beberapa negara Eropa seperti Inngris, Perancis, dan Belanda telah membatalkan beberapa program vaksinasi.

***

Demikian tulisan ringkas ini semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sebenarnya masih banyak hal-hal penting lainnya yang mungkin terlewat tidak saya tuliskan di sini, seperti kisah-kisah nyata tentang anak-anak yang justru tumbuh lebih sehat tanpa imunisasi dan sebaliknya, kisah tentang tragedi yang terjadi akibat imunisasi pada bayi, dsb.

Setelah membaca informasi-informasi tersebut juga informasi dari artikel-artikel di internet, saya bertekad tidak akan memberikan vaksinsasi kepada anak-anak saya nanti, insyaAllahu Ta`ala. Semoga Allah melindungi kita semua. Allohu Ta`ala A`lam.

Sumber: http://estehmanishangatnggakpakegula.blogspot.com

Rujukan:
silakan baca buku:
1. Imunisasi, Dampak & Konspirasi; Solusi Sehat ala Rasulallah SAW, yang ditulis oleh Hj. Ummu Salamah, SH., Hajjam.
2. Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia, oleh Jerry D. Gray.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, May 20, 2012

Kata Pak Mario Teguh

Orang yang memelihara kemarahan
sesungguhnya sedang membiarkan
hatinya dibocori oleh duri-duri kemarahan
yang menjadikannya
tidak peka terhadap kebaikan,
menelantarkan kasih sayang keluarga,
dan merusak silaturahmi yang membaikkan;

tapi
ia menjadi sangat peka terhadap hasutan
untuk semakin membenci.

Maka,

Maafkanlah. Tapi, janganlah teruskan
mempercayai orang yang palsu.

Tegaslah bagi kebaikanmu.

Mario Teguh - Loving you all as always
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, May 19, 2012

Hakikat Musibah

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Ketika turun ayat: Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu, kaum muslimin merasa sangat sedih sekali, lalu Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu sekalian terlalu bersedih dan tetaplah berbuat kebaikan karena dalam setiap musibah yang menimpa seorang muslim terdapat penghapusan dosa bahkan dalam bencana kecil yang menimpanya atau karena sebuah duri yang menusuknya. (Shahih Muslim No.4671)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, May 17, 2012

JANGAN NGIRI SOAL REJEKI ORANG LAIN

By. Ust. Yusuf Mansyur
Tidak perlu merasa iri hati dengan rizki orang lain. Kita dilapangkan rizki, itu adalah ujian. Kita disempitkan rizki, itu pula ujian. Dilapangkan rizki agar kita diuji apakah termasuk orang yang bersyukur atau tidak. Disempitkan rizki agar kita diuji termasuk orang yang bersabar ataukah tidak. Maka tergantung kita dalam menyikapi rizki yang Allah berikan. Tidak perlu bersedih jika memang kita tidak ditakdirkan mendapatkan rizki sebagaimana saudara kita. Allah tentu saja mengetahui manakah yang terbaik bagi hamba-Nya. Cobalah pula kita perhatikan bahwa rizki dan nikmat bukanlah pada harta saja. Kesehatan badan, nikmat waktu senggang, bahkan yang terbesar dari itu yaitu nikmat hidayah Islam dan Iman, itu pun termasuk nikmat yang patut disyukuri. Semoga bisa jadi renungan berharga.
Ayat yang patut direnungkan adalah firman Allah Ta'ala,
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (QS. Al Fajr: 15-16)
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, "Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami maksud Allah meluaskan rizki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu sebagai ujian. Namun dia menyangka dengan luasnya rizki tersebut, itu berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ
"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar." (QS. Al Mu'minun: 55-56)
Sebaliknya, jika Allah menyempitkan rizki, ia merasa bahwa Allah menghinangkannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali. Allah memberi rizki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rizki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak. Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rizki adalah dilihat dari ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar
Dengki itu akan melahap kebaikan seseorang sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering karena biasanya orang yang hasad itu akan melanggar hak-hak orang yang tidak dia sukai dengan menyebutkan kejelekan-kejelekannya, berupaya agar orang lain membencinya, merendahkan martabatnya dll. Ini semua adalah dosa besar yang bisa melahap habis berbagai kebaikan yang ada.
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (QS. an Nisa': 32)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, May 13, 2012

Saturday, May 12, 2012

Wanita Tiang Negeri

Seandainya semua wanita Indonesia mau mentadabburi ayat setiap hari, niscaya negeri yang kita cintai ini pasti akan menjadi kokoh dan maju serta terhormat di mata dunia.
Karena wanita diibaratkan tiang dalam bangunan, jika tiangnya kokoh, maka bangunan setinggi apapun akan tetap berdiri kokoh karna ditopang dengan keberadaan tiang/pasak yang kokoh pula.
Namun sebaliknya, banyak kita jumpai wanita kita kurang memperdulikan Alquran sebagai panduan hidupnya. Jangankan untuk mentadabburinya, membacanya saja masih banyak yang belum bisa.
Bagi anda sebagai orang tua, anda punya tanggung jawab untuk mendidik anak agar ia menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Dan bagi anda wahai remaja putri, kamu punya kewajiban untuk belajar agama dan mendalami Alquran sebagai panduan hidupmu.
Bagi anda wahai ibu rumah tangga, jadilah istri yang shaliha, yang menghormati suami dan menjadikan Quran sebagai pegangan. Membaca alquran dan mengajarkannya kepada anak-anak adalah perbuatan yang amat terpuji.
Mari kita bangkitkan generasi qurani untuk membangun negeri ini. Sungguh kebahagiaan akan menyertai jika kita meyakini. Wallahu a'lam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, May 6, 2012

Do'a waktu Ashar hari ini....jpg

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Majelis Ta'lim Al-Ittihad Memberikan Pencerahan Kepada Umat Islam

Majelis Ta'lim al-Ittihad yang senantiasa mengadakan pengajiannya di Masjid Nur Chadijah Komplek Wartawan Medan (20239) ini telah melaksanakan pengajiannya sebanyak 122 kali dari awal berdirinya. Pengajian yang dihadiri sekitar 500 an peserta yang terdiri dari para dai, imam masjid, tokoh agama, mahasiswa dan umum ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran. Tema atau topik pembahasannya pun cukup kompleks, mulai dari masalah tauhid, fiqh, akhlak maupun tasauf yang tentu saja tidak ketinggalan dari pembahasan seputar tafsir dan hadis sebagai sumber rujukan semua dalil dalam hukum Islam. Satu hal yang sangat menarik adalah, bahwa pemateri merupakan ulama yang cukup mumpuni, dimana nara sumber dalam pengajian ini merupakan ulama yang berwawasan luas dalam keilmuannya seperti; Ust. Ardianyah, Ust. Hafiz Yazid, Ust. Oka Mas'ud, Ust. Ramli Abd Wahid, dll. Beberapa pemateri di atas merupakan dosen atau guru besar dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara. Oleh karena itu, banyak dari jamaah pengajian tersebut dari kalangan mahasiswa, apalagi mahasiswa tersebut ada yang berasal dari negeri jiran yakni Malaysia. Dari kesekian kalinya pengajian ini, tentunya telah memberikan pencerahan bagi umat Islam pada khususnya dan masyarakat luas umumnya, karena permasalahan-permasalahan yang dibahas dan didiskusikan merupakan permasalahan kontemporer yang kerap terjadi di masyarakat kita. Bagi Anda yang belum pernah ikut mendengarkan pengajian ini, alangkah baiknya Anda ikut serta, karna selain menambah pengetahuan agama, majlis ini juga merupakan ajang silaturrahim buat kita. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, May 4, 2012

Bazar Buku di Tb.Damar132

Dapatkan beberapa judul buku tentang remaja dan umum dengan harga rata-rata Rp. 15.000,- koleksi lengkap, mulai dari Novel, Komik, Buku Agama, Motifasi dll. Kunjungi segera di Jl. Sidorukun No.3B Medan 20239 ato bisa pesan via sms di 081265710525 trm kasih.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Thursday, May 3, 2012

Pesan di 081265710525

Pasti ada diskon
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Apa sih fungsi guru???

1. Guru Sebagai Pendidik
Salah satu fungi guru yang umum adalah sebagai pendidik. Dalam melaksanakan fungsi ini, guru dituntut menjadi inspirator dan menjaga disiplin kelas. Sebagai inspirator, guru memberikan semangat kepada para siswa tanpa memandang tingkat kemampuan intelektual atau tingkat motivasi belajarnya. Buatlah setiap siswa senang bergaul dengan guru, baik di dalam maupun di luar kelas. Hal ini tentu saja menuntut fleksibelitas yang tinggi. Perhatian dan tindakan guru harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Sebagai korektor, ia harus berusaha membetulkan sikap dan tindakan siswa yang tidak sesuai dengan tuntunan kehidupan manusia. Hal ini berarti bahwa guru harus mampu memberikan peneguhan dan hukuman secara tepat.
Sebagai penjaga disiplin di kelas, guru dituntut menciptakan suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar sedemikian rupa sehingga guru dapat mengajar dengan penuh konsentrasi dan siswa dapat belajar dengan tekun.

2. Guru Sebagai Didaktikus
Menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip W.S Winkel (199w: 115), kualitas pengajaran sangat bergantung pada cara menyajikan materi yang harus dipelajari. Selain itu, bagaimana cara guru menggunakan peneguhan, bagaimana cara guru mengaktifkan siswa supaya berpartisipasi dan merasa terlibat dalam proses belajar, dan bagaimana cara guru memberikan informasi kepada siswa tentang keberhasilan mereka, merupakan cara-cara yang biasa disampaikan. Semua hal tersebut menuntut keterampilan didaktik guru.

Oleh sebab itu, dalam menjalankan tugasnya sebagai didaktikus, seorang guru dituntut memiliki keterampilan sebagai berikut;
a) Jelas dalam menerangkan dan memberikan tugas.
b) Bervariasi dalam menggunakan prosedur didaktik
c) Cara bekerjanya sistematik
d) Mampu menanggapi pertanyaan dan gagasan siswa secara positif
e) Memberikan umpan balik yang informatif tenteng kemajuan siswa.

Sumber: Sukadi ; 2006. Jr
Powered by Telkomsel BlackBerry®